Rupiah Kini Melemah 📉 Tembus Hingga Rp.16.137,90,- Per 1 Dollar Per Hari Ini Pada
Jam 16:50 WIB, Jum’at 12 April 2024
Merujuk pada Google Finance, rupiah saat diperdagangkan di posisi Rp 16.137,90 per US$1 pada Jumat pukul 16:53 WIB. Mata uang Garuda melemah 0,4%.
Sejalan dengan Google Finance, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS untuk Non Deliverable Forward(NDF) juga sudah menembus Rp 16.000.
Merujuk data Refinitiv, nilai tukar rupiah untuk NDF untuk kontrak 1 bulan tercatat Rp 16.094,86 untuk bid dan Rp 16.113,14 untuk offer.
rupiah ditutup menguat 44 poin atau 0,28% ke Rp15.848. Sementara itu indeks dolar terpantau naik 0,11% ke level 104,010.
Lebih lanjut, the Fed pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) terakhir justru merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi inti AS pada 2024. Kondisi ini menunjukkan ekonomi negeri Paman Sam masih relatif solid dan tangguh.
Perkembangan kondisi ekonomi AS terkini turut memperlihatkan pasar tenaga kerja masih relatif ketat dan proses disinflasi mulai menunjukkan perlambatan.
Kendati demikian, The Fed tetap memberikan sinyal bahwa pemotongan suku bunga acuan terbuka lebar pada tahun ini meski implementasinya tidak akan dilakukan secara terburu-buru.
“The Fed kembali menegaskan bahwa keputusan moneternya ke depan akan tetap berdasarkan perkembangan indikator ekonomi terkini,” kata Josua dalam keterangan tertulisnya baru-baru ini.
Alhasil, perkembangan kondisi suku bunga global yang cenderung berlainan membuat sentimen risiko di pasar negara berkembang, termasuk Indonesia kembali meningkat. Utamanya pada pasar obligasi Indonesia yang sudah mencatatkan net outflow secara year-to-date.
“Banyak investor dan traders sekarang cenderung memindahkan portofolionya ke aset crypto currency yang mendapat reward/profit yang lumayan besar sehingga memicu liquiditas atau capital outflow dari pasar keuangan negara berkembang dan mendorong pelemahan mata uang Asia termasuk rupiah”
Indonesia juga harus dihadapkan dengan risiko kembalinya twin deficit atau kondisi ketika ekonomi mencatatkan pelebaran defisit neraca transaksi berjalan dan defisit fiskal.
Dari segi fiskal, terjadi ketidakpastian terkait dengan program-program pemerintahan baru ke depan yang mana banyak pihak menilai cukup agresif sehingga dapat mendorong peningkatan belanja negara cukup signifikan.
Dalam jangka pendek, adanya risiko inflasi yang meningkat terutama dari sisi harga pangan, akan membuat BI cenderung mempertahankan BI rate pada level saat ini. Josua memperkirakan peluang pemangkasan kemungkinan terjadi pada paruh kedua 2024.
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya.
editor: Muhammad Ramdhani
Medsos:
Instagram: @mrmdnfu_
Discussion about this post