JAMBI – Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), secara khusus memberikan arahan bagi mahasiswa terkait kebijakan dalam mendorong kampus untuk segera melaksanakan pertemuan tatap muka (PTM) terbatas.
Hal itu Nadiem sampaikan di Webinar Merdeka Belajar Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Nasional (Permadani Diksi Nasional) bekerja sama dengan Pemuda Pelajar Merdeka dan didukung oleh Kemdikbud Ristek.
“Kami mendorong kampus-kampus yang berada di daerah PPKM level 1-3 untuk segera memberikan opsi pertemuan tatap muka terbatas kepada mahasiswa,” ungkap Nadiem, Jumat (27/8).
Namun, berbeda dengan sebuah institusi pendidikan berbentuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang terletak di Kabupaten Merangin, Jambi, salah satunya Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Maulana Qori Bangko atau STAI SMQ Bangko yang sudah sejak lama terpaksa, tetap melakukan kuliah tatap muka di saat masa Pandemi.
Kampus ini sempat memberlakukan sistem kuliah online tetapi banyak keluh kesah datang dari Mahasiswa. Dimulai dari mahasiswa banyak tinggal di pendesaan yang berkendala susah sinyal ditambah lagi mahasiswa menolak untuk membayar uang kuliah jika kuliah online, sehingga memaksa kampus untuk mengambil keputusan agar tetap menerapkan kuliah tatap muka.
“Kami pernah merasakan kuliah online selama satu (1) semester selama pandemi, selebihnya hingga sekarang kuliah offline ” kata salah satu mahasiswi STAI SMQ Bangko, Sabtu (21/8).
Sangat bertolak belakang saat menghubungi wakil ketua (Waket) III melalui telepon genggam karena tidak dapat ditemui di kantornya, beliau membantah adanya pemberlakuan kuliah tatap muka dan beliau menegaskan bahwa selama ini STAI SMQ Bangko menerapkan proses belajar mengajar kuliah dalam jaringan (daring) menggunakan aplikasi zoom, edmodo, dan lainnya. (*)
Sumber: (Ampar.id)
Discussion about this post